JENIS – JENIS MESIN KANTOR
1.
Mesin Stensil Manual (Manual Stencil Duplicator)
a)
Pengertian
Mesin
stensil manual dapat digunakan untuk menggandakan warkat/surat dengan jenis
kertas seperti HVS, duplicator, roneo dan sebagainya.
b)
Fungsi :
Untuk menggandakan warkat/surat
dengan jenis kertas seperti HVS, duplicator, roneo dan sebagainya.
c)
Cara Pengoperasian Mesinstensil
manual :
1.
Sebelum
mengetik pada sheet stensil sebaiknya huruf pada tuts dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat kawat halus karena seringkotor
terkena endapan beas karbon atau tip-eks.
2. Sheet stensil harus benar-benar
rata pada roll mesin tik agarmenghasilkan
bekas ketikan yang baik di sit stensil.
3. Pengetikan pada sit stensil
sebaiknya tidak perlu tergesa-gesa. Halini dikarenakan kesalahan pengetikan
memang dapat debetulkandengan koreksi,
tetapi akan menghasilkan cetakan yang kurangmemeuaskan..
4. Didalam menghentak tuts tidak perlu
ekstra kuat,tetapi dengannormal hentakan
saja sudah cukup untuk mengahasilkan cetakanyang baik.
5. Senantiasa membaca dulu hasil
ketikan sebelum kitamelepaskannya dari
mesin.
6. Stensil terdiri atas suatu lapisan
bahan dengan pelapis yang kedaptinta
stensil digores, entah dengan mesin tik (tanpa tinta)atau dengan
tulisan tangan atau digambari menggunakan penakhusus.Master dapat pula disiapkan dengan proses pengopianpemindahan-panas
atau dengan pemotong stensil elektronik.
7. Tinta ditekan menembus goresan pada
stensil kekertas yangmelekat rapat mesin putar, kemudian dioperasikan,
bisamenggunakan tangan atau listrik.
d) Bagian – bagian mesin stensil manual:
1. Silinder tinta (ink cylinder)
- Penjepit sheet stensil (stencil fitting bar)
- Kain penyaring tinta (ink screen)
- Plat baja (steel band)
2. Kerangka mesin
- Pintu tinta (inker door)
- Pompa tinta (ink pump)
- Alat penghitung (counter)
- Pengatur tinta (ink control)
- Engkol (handle)
- Pengatur posisi cetakan (copy positioning)
- Pengungkit pencetak (print lever)
- Pengatur pemasukan kertas (feed contril)
3. Penutup mesin
- papan kertas (feed bord)
- penahan kertas (back guide)
- papan penerima (receiving board)
- penuntun kertas (paper guide)
2.
Mesin Stensil Listrik (Electric Stencil Duplicator)
a)
Pengertian
Mesin stensil
listrik merupakan mesin yg terdiri dari komponen/mesin yang bersifat
statis namun dioperasikan dengan listrik. Penggunaan mesin
ini menghasilkan hasil yg lebih baik dari mesin yg manual. Selain hasil
yang lebih baik, pengoperasian mesin stensil listrik lebih mudah dan tinta
yang digunakan lebih irit.
b)
Bagian-bagian mesin stensil listrik
antara lain:
1.
Mesin
a. Rol penekan (press roll), untuk menempelkan kertas pada
sheet, hingga didapat hasil penggandaan.
b. Rol tinta
(ink roll), untuk meratakan tinta pada permukaan layar tinta (ink screen)
c. Layar tinta (ink screen), untuk meletakkan
sheet stencil menyaring sekaligus meratakan tinta.
d. Plat baja (steel band), untuk mengaitkan penyaring tinta.
2.
Kerangka mesin
a. Penutup atas (top cover), untuk menutup sheet
stencil sesudah dipasang.
b. Tempat tinta (ink room), dilengkapi dengan
tube tinta yang letaknya melintang.
c. Engkol (handle),
untuk menggandakan secara manual.
d. Tombol
on-off (on-off switch), untuk menghidupkan dan mematikan mesin
e. Rol penarik kertas,
untuk menarik kertas dari papan kertas.
f. Pengatur posisi cetakan (copy position), untuk mengatur
tinggi rendahnya hasil cetakan.
g. Pengatur tekanan cetakan,
untuk mengatur tekanan sesuai dengan berat ringannya jenis kertas yang di
gunakan (kertas ringan 55 - 76 gr, normal 77 -99
gr, dan berat diatas 100 gr.)
3.
Penutup mesin
a. Papan kertas
(paper board),
untuk menempatkan kertas yang akan di gandakan dan
sebagai penutup mesin bagian belakang.
b. Papan penerima
(receiving board), untuk
menampung hasil
gandaan dan sebagi penutup mesin bagian depan.
4.
Papan tombol
a. Tombol start dan stop, untuk
memulai dan menghentikan penggandaan.
b. Tombol penghitung (counter),
untuk mengatur banyaknya hasil gandaan.
c. Tombol pengatur pemasukan kertas,
untuk mengaktifkan rol penarik kertas hingga kertas
satu persatu akan masuk.
d. pengatur kecepatan cetakan,
untuk menambah dan mengurangi kecepatan.
e. Tombol
pengatur penyalur tinta, untuk menyalurkan tinta ketiap bagian.
f. Tombol
pengatur pengeluaran tinta, untuk mengatur pengeluaran tinta.
g. Tombol pemberi tinta, untuk mengeluarkan tinta
(tombol digeser ke kanan)
c)
Cara
pengoperasian mesin stensil listrik adalah sebagai berikut:
1.
Menyiapkan kertas stensil (Stencil Sheet)
2.
Bukalah penutup mesin stensil yang terdapat
pada bagian depan dan belakang mesin.
3.
Bersihkan semua kotoran/debu yang
melekat paa badan mesin terutama pada baki kertas dan baki penadah.
4.
Pasang kertas stensil pada rol atau gulungan mesin stencil
sehingga sheet akan menempel pada pembungkus rol. Langkah-langkah pemasangan kertas stensil adalah
sebagai berikut:
a.
Putarlah engkol searah jarum jam,
sehingga posisi penjepit kertas
stensil terletak di bagian atas dan bukalah penjepit tersebut.
b.
Masukkan kertas yang
berlubang kedalam penjepit
kertas.
Usahakan ujung kertas bagian terurai dan jangan sampai melekat pada pembungkus rol.
c.
Kunci/penjepit kertas ditutup
kembali.
d.
Tangan kiri memegang engkol dan tangan
kana memegang ujung bawah kertas
stensil.
e.
Putarlah engkol secara perlahan lahan,
sambil ratakan kertas
stensil membungkus pada rol.
f.
Putarlah engkol berulang-ulang sampai
tintal rata di permukaan kertas
stensil.
g.
Masukkan kertas stensil ke dalam baki
kertas dan usahakan posisi kertas ada di tengah dengan cara menggunakan skala
yang ada diujung depan baki kertas.
h.
Geser kunci
pengepres kertas yang ada di kanan dan kira baki kertas sampai kedua-duanya
menghimpit.
i.
Setel kunci setelan pada angka yang
anda inginkan dan angka menunjukkan (00000) bila hasil gandaan yang
dikehendaki telah tercapai.
j.
Tekan kunci ON apabila kunci ini di
tekan maka rol pendorong naik
secara otomatis akan turun dan menekan kertas stensil
yang ada pada baki kertas.
k.
Siapkan baki penadah dan atur kunci
pengatur lebar, kunci pengatur panjang kertas sesuai dengan ukuran yang
dipergunakan.
l.
Putar engkol sampai selesai.
3.
Mesin
Risograph
a)
Pengertian
Risograph
adalah sistem cetak digital dengan kecepatan tinggi yang diproduksi oleh Kagaku
Riso Corporation dan dirancang terutama untuk pencetakan volume tinggi dan
fotokopi . Mesin Risograph sering disebut dengan RISO Printer-Peniru, karena
penggunaan umum mereka sebagai jaringan printer serta berdiri sendiri
duplikator. Ketika mencetak atau menyalin beberapa naskah dengan jumlah
biasanya lebih dari 20, maka biasanya jauh lebih murah per halaman daripada
konvensional mesin fotokopi, laser printer, atau printer inkjet.
b)
Fungsi
:
Mesin
risograph berfungsi untuk membuat copy untuk jumlah yang besar dengan
menggunakan master copy, dapat memperbesar dan memperkecil, serta dapat merubah
warna sesuai keinginan.
Perangkat
untuk mencetak dan menyalin dokumen dengan kecepatan yang sangat tinggi hingga
120 halaman permenit.
c)
Cara
mengoperasikannya :
·
Buat master cetakan dengan cara meletakkan dokumen
asli kearea scanner pada mesin risograph.
·
Setelah master dibuat pastikan sample cetakan sudah
sesuai dengan settingan yang diinginkan.
·
Masukkan kertas pada baki.
·
Mulailah proses cetakan dan jangan lupa atur kecepatan
cetaknya.
d)
Bagian – bagian :
·
MEJA PEMASUKAN
Kertas
yang ada di meja pemasukan akan di tarik oleh dua buah rol:
- scapper rol
-
pick up rol
·
PRINTING
Kertas
akan melewati dua bagian yg akan melakukan proses cetak:
-
bagian atas di sebut drum
- bagian bawah di sebut press rol
- bagian bawah di sebut press rol
·
MEJA PENGELUARAN
Kertas
akan keluar melewati meja ini dan akan di taril melalui belt dan fan yg
menghembuskan udara shingga cetakan cepat kering.
4.
Komputer
a)
Pengertian
Mesin computer juga merupakan alat pengganda dalam bentuk
software(perangkat Lunak) hal ini terbukti dari copy-paste yg disediakan
computer.
b) Fungsi :
1.
Membantu mengajar
2.
Komunikasi
3.
Mengetik tugas
c) Cara Pengoperasian:
Langkah pertama
yang harus anda ketahui adalah bagaimana cara mengaktifkandan mematikan
komputer dengan benar.
Prosedur untuk
mengaktifkankomputer dengan baik dan benar adalah:
·
Pastikan semua kabel power sudah terhubung dengan
aliran listrik.
·
Hidupkan CPU (Central processing unit) dengan menekan
tombol on atau power di casing.
·
Hidupkan Monitor dengan menekan tombol on pada
monitor.
·
Tunggu hingga booting selesai, lalu akan muncul
tampilan windows yang kita pergunakan.
Prosedur
untuk mematikan komputer dengan baik dan benar adalah:
·
Klik tombol start yang berada pada taskbar
·
Lalu klik tombol Turn Off Computer.
·
Setelah muncul tampilan yang menampilkan 3 pilihan
yaitu :
1. Standby
2. Turn Off
3.Restart.
·
Nah anda pilih yang turn off.
d)
Bagian-bagian :
·
Komponen-komponen input
device
- Keyboard
- Mouse
- Joy Stick
- Barcode
- Scanner
- Headphone
- Keyboard
- Mouse
- Joy Stick
- Barcode
- Scanner
- Headphone
·
Komponen-komponen output
device
- Monitor
- Printer
- Plotter
- Speaker
- Monitor
- Printer
- Plotter
- Speaker
·
Komponen-komponen process
device
- Processor
- Motherboard
- Sound card
- RAM
- Processor
- Motherboard
- Sound card
- RAM
5.
Mesin
Penghancur Kertas
a)
Pengertian
:
Mesin penghancur kertas merupakan sebuah mesin yang
memang wajib ada dalam sebuah kantor pada umumnya. Karena dengan adanya mesin
tersebut kita bisa mengurangi tumpukan berkas yang sudah tidak terpakai lagi
pada lemari penyimpanan kantor. Selain itu kita bisa mengurangi resiko
penggunaan berkas penting untuk hal jahat.
b)
Fungsi
:
Mesin
jenis ini memiliki fungsi untuk menjadi saran utama pemusnah dokumen penting
yang tercetak di atas kertas terutama jika dokumen tersebut merupakan dokumen
rahasia. Dengan menggunakan mesin ini, tidak perlu lagi memusnahkan dokumen
rahasia yang penting dengan membakarnya. Cukup dengan mempersiapkan mesin ini
dan segala kerahasiaan di dalam satu dokumen terhapuskan bersamaan dengan
serpihan kertas dari dokumen yang dihancurkan. Penggunaan yang praktis dan
mudah serta fungsinya yang dinilai sangat penting membuat mesin penghancur
kertas ini sangat dibutuhkan di kantor.
c)
Cara
Menggunakan :
1.
Siapkan
mesin dan kertas yang akan dihancurkan, terlebih dahulu kita hilangkan paper
klip dan staples yang ada pada kertas.
2.
Masukkan
kertas kedalam mesin, dan tekan tombol On agar mesin menyala dan siap memotong
3.
Setelah
selesai tekan tombol Off ambil potongan kertas yang ada dalam kotak mesin untuk
dibuang.
d)
Bagian – bagian:
Spesifikasi Sistem
Transmisi
1.
Motor listrik yang aman digunakan untuk mesin penghancur kertas dipilih dengan
spesifikasi daya 0,2 Kw, kecepatan 1450 rpm dan 1 phasa.
2.
Transmisi 1 menggunakan roda gigi helix dengan perbandingan transmisi i = 6, m = 1,5, Sudut helix =
10o, roda gigi pinion berbahan SNC 21, z1 = 7 gigi
dan roda gigi besar berbahan S15CK z2 = 42 gigi.
3.
Transmisi 2 menggunakan roda gigi lurus dengan perbandingan transmisi i = 4, m = 1,5, roda gigi pinion berbahan SNC 21, z1 = 12
gigi dan roda gigi besar berbahan S15CK z2 = 48 gigi.
4.
Transmisi 3 menggunakan roda gigi lurus dengan perbandingan transmisi i = 4, m = 2, roda gigi pinion berbahan SNC 22, z1 = 10 gigi
dan roda gigi besar berbahan SNC21 z2 = 40 gigi.
5.
Poros roda gigi helix pinion atau poros motor dibuat dari bahan SNC 21
berdiamater 7,5 mm
6.
Poros roda gigi helix transmisi 1 yang menyatu dengan roda gigi pinion
transmisi 2 dibuat dari bahan SNC 21 berdiameter 10 mm.
7.
Poros roda gigi besar transmisi 2 yang menyatu dengan roda gigi pinion
transmisi 3 dibuat dari bahan SNC 22 berdiameter 15 mm.
8.
Poros roda gigi besar transmisi 3 yang menyatu dengan poros roda gigi utama
pada sistem pemotong dibuat dari bahan SNC 22 berdiameter 20 mm.
9.
Pasak roda gigi 1 menggunakan bahan S45C dicelup dingin dan dilunakan dengan
ukuran nominal pasak 3 x 3 mm lebar 15 mm.
10.
Pasak roda gigi 2 menggunakan bahan SNC 2 dicelup dingin dan dilunakan dengan
ukuran nominal pasak 5 x 5 mm lebar 10 mm.
11.
Pasak roda gigi 3 menggunakan bahan SNC 3 dicelup dingin dan dilunakan dengan
ukuran nominal pasak 7 x 7 mm lebar 15 mm.
Spesifikasi Sistem Pemotong
1.
Pisau pemotong dirancang dengan bahan baja perkakas (tool steel) jenis HSS (High
Speed Steel), junlah pisau 56 buah per poros atau total 112 buah, tebal
pisau 2 mm, sudut potong dan sudut buang 60o
2.
Ukuran poros penggerak dirancang dengan diameter minimal 12 mm pada posisi
pisau pemotong.
3.
Ukuran poros yang digerakkan dirancang dengan diameter minimal 12 mm yaitu pada
posisi pisau pemotong.
4.
Transmisi roda gigi utama dirancang dengan perbandingan transmisi i = 1 artinya ukuran kedua roda gigi
sama yaitu dengan bahan SNC 22m
= 2,5, z = 12 gigi.
5.
Pasak digunakan pada poros penggerak dan poros yang digerakkan yang menjadi
dudukan roda gigi utama. Pasak dirancang menggunakan bahan SNC 3 dicelup dingin
dan dilunakan dengan ukuran nominal pasak 3 x 3 mm lebar 15 mm dan 25 mm.
6.
Bantalan dirancang menggunakan bantalan gelinding jenis terbuka kode 6000, umur
bantalan mencapai 10220 jam pada faktor keandalan 99%.
Spesifikasi Konstruksi Mesin
1.
Dudukan motor dirancang menggunakan plat 3 mm, jumlah baut 4 buah, baut M 3 x
0,5 dengan spesifikasi d = 3
mm, d1 = 2,459 mm, d2 = 2,675 mm, h = 0,271
mm dan p = 0,5 mm.
2.
Dudukan pemotong dirancang menggunakan plat 3 mm, jumlah baut 8 buah, baut M 3
x 0,5 dengan spesifikasi d = 3
mm, d1 = 2,459 mm, d2 = 2,675 mm, h = 0,271
mm dan p = 0,5 mm.
3.
Dudukan transmisi dirancang menggunakan plat 3 mm, jumlah baut 4 buah, baut M 3
x 0,5 dengan spesifikasi d = 3
mm, d1 = 2,459 mm, d2 = 2,675 mm, h = 0,271
mm dan p = 0,5 mm.
4.
Konstruksi mesin dirancang menggunakan besi siku 25x25x3 mm dengan bahan S 45
C. Proses pengelasan menggunakan las busur listrik dengan spesifikasi elektroda
E 6013 artinya memiliki kekuatan tarik maksimum 60.000 lb/in2 atau
42 kg/mm2.
6.
Mesin ketik
Manual ( TYPE WRITTER)
a)
Pengertian
Mesin ketik atau mesin tik adalah
sebuah mesin atau alat elektronik dengan sebuah set tombol-tombol yang apabila
ditekan dapat mencetak huruf atau karakter tertentu pada sebuah medium,
biasanya berupa kertas.
b)
Fungsi :
Untuk
melakukan pekerjaan tata tulis yang selama ini
dilakukan secara manual dengan tangan. Dalam perkembangannya, tata tulis
tersebut dapat dilakukan dengan mesin ketik manual, mesin ketik elektronik,
mesin ketik elektrik, bahkan
menggunakan komputer.
Mesin ketik dikenal
menjadi 3 model yaitu :
1) Standar, yaitu mesin tik yang mempunyai ukuran panjang rol/gandaran mulai
dari 13”(13 inci) sampai dengan 27”.
2) Semi standar, yaitu mesin tik berukuran 13”. Mesin tik ini juga dilengkapi tabulator penuh. Mesin mampu mengerjakan
pekerjaan dengan menggunakan kertas berukuran 1½ kali folio.
3) Portabel, yaitu mesin tik yang menggunakan panjang rol/gandaran antara 9½” hingga 10”.
c)
Cara
mengoperasikan :
a)
Duduklah dengan posisi punggung tegak, tetapi
sebaiknya membungkuk sedikit, punggung menyandar pada sandaran kursi.
b)
Duduk
tepat di depan mesin tik, jangan miring ke kiri atau ke kanan.
c)
Jari-jari
tangan dibengkokan, diletakan di atas barisan huruf yang ke dua (barisan
A-S-D-F dst)
d)
Telapak
tangan jangan ditempelkan pada mesin tik
e)
Ibu
jari diletakan tepat di atas papan spasi berdampingan
f)
Kaki
diletakan di atas lantai berdampingan, paha jangan dirapatkan, luruskan kaki ke
bawah, dengan sikap yang sama dan sebaiknya agak menjorok ke muka.
g)
Tangan
jangan aterlalu merapat ke badan.
d)
Bagian-bagian mesin ketik secara umum terdiri atas
tiga bagian, yaitu :
·
Gandaran :
Kait (return of carriage to the
beginning of the line)
Pelepas gigi rol (roller release)
Pengatur jarak baris (line space
gauge)
Tombol pelepas kereta otomatis (carriage
gauge)
Tombol/kunci untuk melepas gigi spasi (key for dis connecting the line space temporaly)
Pengatur margi n/batas kiri dan kanan (front scale)
Skala untuk sentring kertas pada mesin ketik (escales for central the paper)
Tombol penuntun kertas (leteral
guide)
Papan/sandaran kedua (support
bar for retation and cancellation)
Penahan kertas/kartu untuk mencocokkan posisi huruf yang akan kita ketik
pada kertas (card-holder with
reference guide for the paper position scale)
Skala untuk membuat posisi tengah untuk suatu judul (scale for centralizing headings
Skala untuk menentukan posisi kereta (carriage position scale)
Mistar penjepit dan penuntun skala kertas (fixing paper bar)
Papan skala bagian depan (front
scale)
Tombol pembebas (paper feed
release)
·
Kerangka Mesin :
Penutup letak
pengetikan (type guide)
Tombol tabulator (coloum
disposition bar)
Tombol pelepas kunci tabulator (key
for releas ing tabulator stop)
Penentuan warna pita (ribbon
position selector)
Tombol spasi mundur (one-step
back spacer) .
·
Tuts (keyboard) :
Penutup letak
pengetikan (type guide)
Tombol tabulator (coloum
disposition bar)
Tombol pelepas kunci tabulator (key
for releas ing tabulator stop)
Penentuan warna pita (ribbon
position selector)
Tombol spasi mundur (one-step
back spacer)
7. OHP ( Overhead projector )
a) Pengertian :
OHP merupakan salah satu media instruksional yang cukup efektif dalam menjelaskan konsep-konsep penting yang sulit di diskusikan atau di ajarkan apabila hanya dengan menggunakan papan tulis. Daya tarik luar biasa telah di tampilkan OHP karena kemampuan media tersebut dalam memanipulasi benda yang diletakkan di atasnya. Kemampuan inilah yang sebetulnya tidak dimiliki oleh peralatan proyeksi lainnya.
b)
Fungsi
:
Kegunaan
alat ini untuk mempermudah penyampaian materi dalam sebuah presentasi.
Mempermudah dalam penyampaian sebuah materi di depan khalayak.
OHP
secara umum digunakan untuk pengganti papan tulis dengan menggunakan pen
khusus yang ditulis pada lembaran transparan.
c)
Cara
menggunakan :
a. Susunlah semua transparan yang akan
disajikan dengan rapi. Untuk memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembar
transparan diberi nomor urut, mulai transparan pertama sampai terakhir
berdasarkan urutan sajian
b. Letakkan transparan terlebih dahulu
di atas OHP dengan baik, kemudian baru nyalakan lampunya.
c. Periksa arah cahaya, apakah posisi
tayangan sudah tepat pada layar. Arah tayang yang tidak tepat akan membentuk
efek keystone (menyempit pada salah satu sisinya). Jika mungkin, posisi layar
bagian atas dibuat agak ke depan
d. Aturlah letak posisi transparansi
dan ketepatan fokusnya sehingga memperoleh hasil visual yang baik
e. Penerangan dalam ruangan tetap
seperti biasa (kecuali jika ada cahaya kuat yang masuk ke ruang, maka lampu di
dekat layar bisa dimatikan)
f. Gambar/tulisan yang tertayang pada
layar harus dapat terlihat dengan mudah oleh seluruh siswa. Siswa harus dapat
melihat dengan bebas tanpa terhalang oleh guru atau siswa lain.
g. Selama penyajian, tetaplah menghadap
ke arah siswa. Hindari membaca tulisan pada layar (kecuali ketika mengontrol
ketepatan fokus dan posisi tayangan)
h. Jangan menunjuk nunjuk
tulisan/gambar yang ada di layar, tetapi tunjuklah tulisan/gambar pada
transparan di OHP.
i.
Tunjukkan
bagian materi yang sedang Anda bicarakan. Sebaiknya tidak menunjuk tulisan
dengan menggunakan jari tetapi gunakan alat tunjuk, misalnya pensil yang
runcing
j.
Jika
dianggap perlu, tutuplah sebagian permukaan transparan menggunakan kertas,
kemudian dibuka berangsur angsur sesuai materi yang dijelaskan. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu mengarahkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan
atau untuk memancing rasa keingintahuan (penasaran) siswa terhadap bagian
tulisan yang masih tertutup. Sebagai variasi, Anda juga bisa menggunakan
trasparansi bentuk overlay, masking atau billboarding.
k. Bila diperlukan, Anda bisa menulis
pada transparans untuk memperjelas sajian, atau menambahkan penjelasan yang
baru saja Anda ingat. Sebaiknya tambahan penjelasan tersebut ditulis pada
lembar plastik kosong yang ditumpangkan di atas tranparans yang sedang
disajikan. Dengan demikian transparan aslinya tidak tercoret coret sehingga
masih dapat digunakan lagi pada kesempatan lain.
l.
Segera
matikan OHP jika tayangan tidak diperlukan lagi. Hal ini untuk menghindari OHP
yang terIalu panas yang dapat merusak lampu. Harap diperhatikan bahwa kerusakan
OHP yang paling sering terjadi adalah putus lampunya. Lebih lebih untuk tipe
OHP yang tidak menggunakan kipas pendingin.
m. Simpanlah lembar lembar transparans
ke dalam map. Setiap lembar sebaiknya dilapisi selembar kertas untuk memisahkan
dengan lembar lainnya agar tulisan tidak cepat rusak dan tidak lengket ketika
diambil. Pemberian kertas pemisah, juga dimaksudkan agar transparan mudah
terbaca pada saat dipilih pilih sebelum penayangan.
d) Bagian
– bagian:
1. Kepala
Proyektor (Proyector Head). Kepala Projektor adalah suatu bagian yang berisi
lensa-lensa objektive dan kaca pemantul untuk mengarahkan sinar ke arah layar.
2. Pengontrol
Focus (Focus Cotrol) Dengan memutar-mutar bagian ini kepala proyektor akan
bergerak naik/turun untuk memperjelas (memfocus) gambar pada layar).
3. Tempat
transparan/benda yang akan diproyeksikan (projection stage).
4. Lensa
fresnel (fresnel lens), yaitu kondensor khusus yang berguna untuk memusatkan
cahaya yang memancar dari lampu ke arah kepala proyeksi.
5. Scroll
atau rol penggulung transparan.
6. Lampu
(projection lamp).
7. Pemantul
(reflector).
8. Kipas
pendingin (van).
9. Rumah/badan
proyektor.
10. Switch/saklar
pengatur untuk menghidupkan dan mematikan lampu dan motor pada kipas.
Komentar
Posting Komentar