Langsung ke konten utama

Sarana dan Prasarana



JENIS – JENIS MESIN KANTOR

1.      Mesin Stensil Manual (Manual Stencil Duplicator)

a)      Pengertian
Mesin stensil manual dapat digunakan untuk menggandakan warkat/surat dengan jenis kertas seperti HVS, duplicator, roneo dan sebagainya.

b)     Fungsi :
Untuk menggandakan warkat/surat dengan jenis kertas seperti HVS, duplicator, roneo dan sebagainya.

c)      Cara Pengoperasian Mesinstensil manual :
1.      Sebelum mengetik pada sheet stensil sebaiknya huruf pada tuts dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat kawat halus karena seringkotor terkena endapan beas karbon atau tip-eks.
2.      Sheet stensil harus benar-benar rata pada roll mesin tik agarmenghasilkan bekas ketikan yang baik di sit stensil.
3.      Pengetikan pada sit stensil sebaiknya tidak perlu tergesa-gesa. Halini dikarenakan kesalahan pengetikan memang dapat debetulkandengan koreksi, tetapi akan menghasilkan cetakan yang kurangmemeuaskan..
4.      Didalam menghentak tuts tidak perlu ekstra kuat,tetapi dengannormal hentakan saja sudah cukup untuk mengahasilkan cetakanyang baik.
5.      Senantiasa membaca dulu hasil ketikan sebelum kitamelepaskannya dari mesin.
6.      Stensil terdiri atas suatu lapisan bahan dengan pelapis yang kedaptinta stensil digores, entah dengan mesin tik (tanpa tinta)atau dengan tulisan tangan atau digambari menggunakan penakhusus.Master dapat pula disiapkan dengan proses pengopianpemindahan-panas atau dengan pemotong stensil elektronik.
7.      Tinta ditekan menembus goresan pada stensil kekertas yangmelekat rapat mesin putar, kemudian dioperasikan, bisamenggunakan tangan atau listrik.

d)     Bagian – bagian mesin stensil manual:
1. Silinder tinta (ink cylinder)
  • Penjepit sheet stensil (stencil fitting bar)
  • Kain penyaring tinta (ink screen)
  • Plat baja (steel band)
2. Kerangka mesin
  • Pintu tinta (inker door)
  • Pompa tinta (ink pump)
  • Alat penghitung (counter)
  • Pengatur tinta (ink control)
  • Engkol (handle)
  • Pengatur posisi cetakan (copy positioning)
  • Pengungkit pencetak (print lever)
  • Pengatur pemasukan kertas (feed contril)
3. Penutup mesin
  • papan kertas (feed bord)
  • penahan kertas (back guide)
  • papan penerima (receiving board)
  • penuntun kertas (paper guide)

2.      Mesin Stensil Listrik (Electric Stencil Duplicator)


a)      Pengertian
Mesin stensil listrik merupakan mesin yg terdiri dari komponen/mesin yang bersifat statis namun dioperasikan dengan listrik. Penggunaan mesin ini menghasilkan hasil yg lebih baik dari mesin yg manual. Selain hasil yang lebih baik, pengoperasian mesin stensil listrik lebih mudah dan tinta yang digunakan lebih irit.

b)     Bagian-bagian mesin stensil listrik antara lain:
1.      Mesin
a.       Rol penekan (press roll), untuk menempelkan kertas pada sheet, hingga didapat hasil penggandaan.
b.      Rol tinta (ink roll), untuk meratakan tinta pada permukaan layar tinta (ink screen)
c.        Layar tinta (ink screen), untuk meletakkan sheet stencil menyaring sekaligus meratakan tinta.
d.      Plat baja (steel band), untuk mengaitkan penyaring tinta.
2.      Kerangka mesin
a.       Penutup atas (top cover), untuk menutup sheet stencil sesudah dipasang.
b.      Tempat tinta (ink room), dilengkapi dengan tube tinta yang letaknya melintang.
c.       Engkol (handle), untuk menggandakan secara manual.
d.      Tombol on-off (on-off switch), untuk menghidupkan dan mematikan mesin
e.       Rol penarik kertas, untuk menarik kertas dari papan kertas.
f.       Pengatur posisi cetakan (copy position), untuk mengatur tinggi rendahnya hasil cetakan.
g.      Pengatur tekanan cetakan, untuk mengatur tekanan sesuai dengan berat ringannya jenis kertas yang di gunakan  (kertas ringan 55 - 76 gr, normal 77 -99 gr, dan berat diatas 100 gr.)
3.      Penutup mesin
a.       Papan kertas (paper board), untuk menempatkan kertas yang akan  di  gandakan  dan  sebagai  penutup  mesin  bagian belakang.
b.      Papan penerima (receiving board), untuk menampung hasil gandaan dan sebagi penutup mesin bagian depan.
4.      Papan tombol
a.       Tombol start dan stop, untuk  memulai  dan menghentikan  penggandaan.
b.      Tombol penghitung (counter), untuk mengatur banyaknya hasil gandaan.
c.       Tombol pengatur pemasukan kertas, untuk  mengaktifkan  rol  penarik  kertas hingga kertas satu persatu akan masuk.
d.       pengatur kecepatan cetakan, untuk  menambah  dan  mengurangi  kecepatan.
e.       Tombol pengatur penyalur tinta, untuk menyalurkan tinta ketiap bagian.
f.       Tombol pengatur pengeluaran tinta, untuk mengatur pengeluaran tinta.
g.      Tombol pemberi tinta, untuk  mengeluarkan  tinta  (tombol  digeser  ke  kanan)

c)      Cara pengoperasian mesin stensil listrik adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan kertas stensil (Stencil Sheet)
2.      Bukalah penutup mesin stensil yang terdapat pada bagian depan dan belakang mesin.
3.      Bersihkan semua kotoran/debu yang melekat paa badan mesin terutama pada baki kertas dan baki penadah.
4.      Pasang kertas stensil pada rol atau gulungan mesin stencil sehingga sheet akan menempel pada pembungkus rolLangkah-langkah pemasangan kertas stensil adalah sebagai berikut:
a.       Putarlah engkol searah jarum jam, sehingga posisi penjepit kertas stensil terletak di bagian atas dan bukalah penjepit tersebut.
b.      Masukkan kertas yang berlubang kedalam penjepit kertas. Usahakan ujung kertas bagian terurai dan jangan sampai melekat pada pembungkus rol.
c.       Kunci/penjepit kertas ditutup kembali.
d.      Tangan kiri memegang engkol dan tangan kana memegang ujung bawah kertas stensil.
e.       Putarlah engkol secara perlahan lahan, sambil ratakan kertas stensil membungkus pada rol.
f.       Putarlah engkol berulang-ulang sampai tintal rata di permukaan kertas stensil.
g.      Masukkan kertas stensil ke dalam baki kertas dan usahakan posisi kertas ada di tengah dengan cara menggunakan skala yang ada diujung depan baki kertas.
h.      Geser kunci pengepres kertas yang ada di kanan dan kira baki kertas sampai kedua-duanya menghimpit.
i.        Setel kunci setelan pada angka yang anda inginkan dan angka menunjukkan (00000) bila hasil gandaan yang dikehendaki telah tercapai.
j.        Tekan kunci ON apabila kunci ini di tekan maka rol pendorong naik secara otomatis akan turun dan menekan kertas stensil yang ada pada baki kertas.
k.      Siapkan baki penadah dan atur kunci pengatur lebar, kunci pengatur panjang kertas sesuai dengan ukuran yang dipergunakan.
l.        Putar engkol sampai selesai.

3.      Mesin Risograph

a)      Pengertian
Risograph adalah sistem cetak digital dengan kecepatan tinggi yang diproduksi oleh Kagaku Riso Corporation dan dirancang terutama untuk pencetakan volume tinggi dan fotokopi . Mesin Risograph sering disebut dengan RISO Printer-Peniru, karena penggunaan umum mereka sebagai jaringan printer serta berdiri sendiri duplikator. Ketika mencetak atau menyalin beberapa naskah dengan jumlah biasanya lebih dari 20, maka biasanya jauh lebih murah per halaman daripada konvensional mesin fotokopi, laser printer, atau printer inkjet.

b)     Fungsi :
Mesin risograph berfungsi untuk membuat copy untuk jumlah yang besar dengan menggunakan master copy, dapat memperbesar dan memperkecil, serta dapat merubah warna sesuai keinginan.
Perangkat untuk mencetak dan menyalin dokumen dengan kecepatan yang sangat tinggi hingga 120 halaman permenit.

c)      Cara mengoperasikannya :
·         Buat master cetakan dengan cara meletakkan dokumen asli kearea scanner pada mesin risograph.
·         Setelah master dibuat pastikan sample cetakan sudah sesuai dengan settingan yang diinginkan.
·         Masukkan kertas pada baki.
·         Mulailah proses cetakan dan jangan lupa atur kecepatan cetaknya.

d)     Bagian – bagian :
·         MEJA PEMASUKAN  
Kertas yang ada di meja pemasukan akan di tarik oleh dua buah rol:
 - scapper rol
- pick up rol
·         PRINTING
Kertas akan melewati dua bagian yg akan melakukan proses cetak:
- bagian atas di sebut drum
- bagian bawah di sebut press rol
·         MEJA PENGELUARAN
Kertas akan keluar melewati meja ini dan akan di taril melalui belt dan fan yg menghembuskan udara shingga cetakan cepat kering.

4.      Komputer

a)      Pengertian
Mesin computer juga merupakan alat pengganda dalam bentuk software(perangkat Lunak) hal ini terbukti dari copy-paste yg disediakan computer.
b) Fungsi :
1.      Membantu mengajar
2.      Komunikasi
3.      Mengetik tugas
c)  Cara Pengoperasian:
Langkah pertama yang harus anda ketahui adalah bagaimana cara mengaktifkandan mematikan komputer dengan benar.
 Prosedur untuk mengaktifkankomputer dengan baik dan benar adalah:
·         Pastikan semua kabel power sudah terhubung dengan aliran listrik.
·         Hidupkan CPU (Central processing unit) dengan menekan tombol on atau power di casing.
·         Hidupkan Monitor dengan menekan tombol on pada monitor.
·         Tunggu hingga booting selesai, lalu akan muncul tampilan windows yang kita pergunakan.
Prosedur untuk mematikan komputer dengan baik dan benar adalah:
·         Klik tombol start yang berada pada taskbar
·         Lalu klik tombol Turn Off Computer.
·         Setelah muncul tampilan yang menampilkan 3 pilihan yaitu :
1. Standby
2. Turn Off
3.Restart.
·         Nah anda pilih yang turn off.

d) Bagian-bagian :
·         Komponen-komponen input device
- Keyboard
- Mouse
- Joy Stick
- Barcode
- Scanner
- Headphone
·         Komponen-komponen output device
- Monitor
- Printer
- Plotter
- Speaker
·         Komponen-komponen process device
- Processor
- Motherboard
- Sound card
- RAM

5.      Mesin Penghancur Kertas

a)      Pengertian :
Mesin penghancur kertas merupakan sebuah mesin yang memang wajib ada dalam sebuah kantor pada umumnya. Karena dengan adanya mesin tersebut kita bisa mengurangi tumpukan berkas yang sudah tidak terpakai lagi pada lemari penyimpanan kantor. Selain itu kita bisa mengurangi resiko penggunaan berkas penting untuk hal jahat.

b)     Fungsi :
Mesin jenis ini memiliki fungsi untuk menjadi saran utama pemusnah dokumen penting yang tercetak di atas kertas terutama jika dokumen tersebut merupakan dokumen rahasia. Dengan menggunakan mesin ini, tidak perlu lagi memusnahkan dokumen rahasia yang penting dengan membakarnya. Cukup dengan mempersiapkan mesin ini dan segala kerahasiaan di dalam satu dokumen terhapuskan bersamaan dengan serpihan kertas dari dokumen yang dihancurkan. Penggunaan yang praktis dan mudah serta fungsinya yang dinilai sangat penting membuat mesin penghancur kertas ini sangat dibutuhkan di kantor.

c)      Cara Menggunakan :
1.      Siapkan mesin dan kertas yang akan dihancurkan, terlebih dahulu kita hilangkan paper klip dan staples yang ada pada kertas.
2.      Masukkan kertas kedalam mesin, dan tekan tombol On agar mesin menyala dan siap memotong
3.      Setelah selesai tekan tombol Off ambil potongan kertas yang ada dalam kotak mesin untuk dibuang.


d)     Bagian – bagian:
 Spesifikasi Sistem Transmisi
1.  Motor listrik yang aman digunakan untuk mesin penghancur kertas dipilih dengan spesifikasi daya 0,2 Kw, kecepatan 1450 rpm dan 1 phasa.
2.  Transmisi 1 menggunakan roda gigi helix dengan perbandingan transmisi i = 6, m = 1,5, Sudut helix = 10o, roda gigi pinion berbahan SNC 21, z1 = 7 gigi dan roda gigi besar berbahan S15CK z2 = 42 gigi.
3.  Transmisi 2 menggunakan roda gigi lurus dengan perbandingan transmisi i = 4, m = 1,5, roda gigi pinion berbahan SNC 21, z1 = 12 gigi dan roda gigi besar berbahan S15CK z2 = 48 gigi.
4.  Transmisi 3 menggunakan roda gigi lurus dengan perbandingan transmisi i = 4, m = 2, roda gigi pinion berbahan SNC 22, z1 = 10 gigi dan roda gigi besar berbahan SNC21 z2 = 40 gigi.
5.  Poros roda gigi helix pinion atau poros motor dibuat dari bahan SNC 21 berdiamater 7,5 mm
6.  Poros roda gigi helix transmisi 1 yang menyatu dengan roda gigi pinion transmisi 2 dibuat dari bahan SNC 21 berdiameter 10 mm.
7.  Poros roda gigi besar transmisi 2 yang menyatu dengan roda gigi pinion transmisi 3 dibuat dari bahan SNC 22 berdiameter 15 mm.
8.  Poros roda gigi besar transmisi 3 yang menyatu dengan poros roda gigi utama pada sistem pemotong dibuat dari bahan SNC 22 berdiameter 20 mm.
9.  Pasak roda gigi 1 menggunakan bahan S45C dicelup dingin dan dilunakan dengan ukuran nominal pasak 3 x 3 mm lebar 15 mm.
10. Pasak roda gigi 2 menggunakan bahan SNC 2 dicelup dingin dan dilunakan dengan ukuran nominal pasak 5 x 5 mm lebar 10 mm.
11. Pasak roda gigi 3 menggunakan bahan SNC 3 dicelup dingin dan dilunakan dengan ukuran nominal pasak 7 x 7 mm lebar 15 mm.

Spesifikasi Sistem Pemotong
1.  Pisau pemotong dirancang dengan bahan baja perkakas (tool steel) jenis HSS (High Speed Steel), junlah pisau 56 buah per poros atau total 112 buah, tebal pisau 2 mm, sudut potong dan sudut buang 60o
2.  Ukuran poros penggerak dirancang dengan diameter minimal 12 mm pada posisi pisau pemotong.
3.  Ukuran poros yang digerakkan dirancang dengan diameter minimal 12 mm yaitu pada posisi pisau pemotong.
4.  Transmisi roda gigi utama dirancang dengan perbandingan transmisi i = 1 artinya ukuran kedua roda gigi sama yaitu dengan bahan SNC 22m = 2,5, z = 12 gigi.
5.  Pasak digunakan pada poros penggerak dan poros yang digerakkan yang menjadi dudukan roda gigi utama. Pasak dirancang menggunakan bahan SNC 3 dicelup dingin dan dilunakan dengan ukuran nominal pasak 3 x 3 mm lebar 15 mm dan 25 mm.
6.  Bantalan dirancang menggunakan bantalan gelinding jenis terbuka kode 6000, umur bantalan mencapai 10220 jam pada faktor keandalan 99%.

Spesifikasi Konstruksi Mesin
1.  Dudukan motor dirancang menggunakan plat 3 mm, jumlah baut 4 buah, baut M 3 x 0,5 dengan spesifikasi d = 3 mm, d1 = 2,459 mm, d2 = 2,675 mm, h = 0,271 mm dan p = 0,5 mm.
2.  Dudukan pemotong dirancang menggunakan plat 3 mm, jumlah baut 8 buah, baut M 3 x 0,5 dengan spesifikasi d = 3 mm, d1 = 2,459 mm, d2 = 2,675 mm, h = 0,271 mm dan p = 0,5 mm.
3.  Dudukan transmisi dirancang menggunakan plat 3 mm, jumlah baut 4 buah, baut M 3 x 0,5 dengan spesifikasi d = 3 mm, d1 = 2,459 mm, d2 = 2,675 mm, h = 0,271 mm dan p = 0,5 mm.
4.  Konstruksi mesin dirancang menggunakan besi siku 25x25x3 mm dengan bahan S 45 C. Proses pengelasan menggunakan las busur listrik dengan spesifikasi elektroda E 6013 artinya memiliki kekuatan tarik maksimum 60.000 lb/in2 atau 42 kg/mm2.

6.      Mesin ketik Manual ( TYPE WRITTER)

a)       Pengertian
Mesin ketik atau mesin tik adalah sebuah mesin atau alat elektronik dengan sebuah set tombol-tombol yang apabila ditekan dapat mencetak huruf atau karakter tertentu pada sebuah medium, biasanya berupa kertas.
b)     Fungsi :
Untuk melakukan pekerjaan tata tulis yang selama ini dilakukan secara manual dengan tangan. Dalam perkembangannya, tata tulis tersebut dapat dilakukan dengan mesin ketik manual, mesin ketik elektronik, mesin ketik elektrik, bahkan menggunakan komputer.
            Mesin ketik dikenal menjadi 3 model yaitu :
1)      Standar, yaitu mesin tik yang mempunyai ukuran panjang rol/gandaran mulai dari 13”(13 inci) sampai dengan 27”.
2)      Semi standar, yaitu mesin tik berukuran 13”. Mesin tik ini juga dilengkapi tabulator penuh. Mesin mampu mengerjakan pekerjaan dengan menggunakan kertas berukuran 1½ kali folio.
3)      Portabel, yaitu mesin tik yang menggunakan panjang  rol/gandaran antara 9½” hingga 10”.

c)      Cara mengoperasikan :
a)       Duduklah dengan posisi punggung tegak, tetapi sebaiknya membungkuk sedikit, punggung menyandar pada sandaran kursi.
b)      Duduk tepat di depan mesin tik, jangan miring ke kiri atau ke kanan.
c)      Jari-jari tangan dibengkokan, diletakan di atas barisan huruf yang ke dua (barisan A-S-D-F dst)
d)     Telapak tangan jangan ditempelkan pada mesin tik
e)      Ibu jari diletakan tepat di atas papan spasi berdampingan
f)        Kaki diletakan di atas lantai berdampingan, paha jangan dirapatkan, luruskan kaki ke bawah, dengan sikap yang sama dan sebaiknya agak menjorok ke muka.
g)      Tangan jangan aterlalu merapat ke badan.
d)     Bagian-bagian mesin ketik secara umum terdiri atas tiga bagian, yaitu :
·         Gandaran :
         Kait (return of carriage to the beginning of the line)
         Pelepas gigi rol (roller release)
         Pengatur jarak baris (line space gauge)
         Tombol pelepas kereta otomatis (carriage gauge)
         Tombol/kunci untuk melepas gigi spasi (key for dis connecting the line space temporaly)
         Pengatur margi n/batas kiri dan kanan (front scale)
         Skala untuk sentring kertas pada mesin ketik (escales for central the paper)
         Tombol penuntun kertas (leteral guide)
         Papan/sandaran kedua (support bar for retation and cancellation)
         Penahan kertas/kartu untuk mencocokkan posisi huruf yang akan kita ketik pada kertas (card-holder with reference guide for the paper position scale)
         Skala untuk membuat posisi tengah untuk suatu judul (scale for centralizing headings
         Skala untuk menentukan posisi kereta (carriage position scale)
         Mistar penjepit dan penuntun skala kertas (fixing paper bar)
         Papan skala bagian depan (front scale)
         Tombol pembebas (paper feed release)

·         Kerangka Mesin :
         Penutup letak pengetikan (type guide)
         Tombol tabulator (coloum disposition bar)
         Tombol pelepas kunci tabulator (key for releas ing tabulator stop)
         Penentuan warna pita (ribbon position selector)
         Tombol spasi mundur (one-step back spacer) .
·         Tuts (keyboard) :
         Penutup letak pengetikan (type guide)
         Tombol tabulator (coloum disposition bar)
         Tombol pelepas kunci tabulator (key for releas ing tabulator stop)
         Penentuan warna pita (ribbon position selector)
         Tombol spasi mundur (one-step back spacer)

7.      OHP ( Overhead projector )

a)      Pengertian :

OHP merupakan salah satu media instruksional yang cukup efektif dalam menjelaskan konsep-konsep penting yang sulit di diskusikan atau di ajarkan apabila hanya dengan menggunakan papan tulis. Daya tarik luar biasa telah di tampilkan OHP karena kemampuan media tersebut dalam memanipulasi benda yang diletakkan di atasnya. Kemampuan inilah yang sebetulnya tidak dimiliki oleh peralatan proyeksi lainnya.

b)     Fungsi :
Kegunaan alat ini untuk mempermudah penyampaian materi dalam sebuah presentasi. Mempermudah dalam penyampaian sebuah materi di depan khalayak.
OHP  secara umum digunakan untuk pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang ditulis pada lembaran transparan.

c)      Cara menggunakan :
a.       Susunlah semua transparan yang akan disajikan dengan rapi. Untuk memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembar transparan diberi nomor urut, mulai transparan pertama sampai terakhir berdasarkan urutan sajian         
b.      Letakkan transparan terlebih dahulu di atas OHP dengan baik, kemudian baru nyalakan lampunya.
c.       Periksa arah cahaya, apakah posisi tayangan sudah tepat pada layar. Arah tayang yang tidak tepat akan membentuk efek keystone (menyempit pada salah satu sisinya). Jika mungkin, posisi layar bagian atas dibuat agak ke depan    
d.      Aturlah letak posisi transparansi dan ketepatan fokusnya sehingga memperoleh hasil visual yang baik  
e.       Penerangan dalam ruangan tetap seperti biasa (kecuali jika ada cahaya kuat yang masuk ke ruang, maka lampu di dekat layar bisa dimatikan)           
f.       Gambar/tulisan yang tertayang pada layar harus dapat terlihat dengan mudah oleh seluruh siswa. Siswa harus dapat melihat dengan bebas tanpa terhalang oleh guru atau siswa lain.
g.      Selama penyajian, tetaplah menghadap ke arah siswa. Hindari membaca tulisan pada layar (kecuali ketika mengontrol ketepatan fokus dan posisi tayangan)
h.      Jangan menunjuk nunjuk tulisan/gambar yang ada di layar, tetapi tunjuklah tulisan/gambar pada transparan di OHP.
i.        Tunjukkan bagian materi yang sedang Anda bicarakan. Sebaiknya tidak menunjuk tulisan dengan menggunakan jari tetapi gunakan alat tunjuk, misalnya pensil yang runcing       
j.        Jika dianggap perlu, tutuplah sebagian permukaan transparan menggunakan kertas, kemudian dibuka berangsur angsur sesuai materi yang dijelaskan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu mengarahkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan atau untuk memancing rasa keingintahuan (penasaran) siswa terhadap bagian tulisan yang masih tertutup. Sebagai variasi, Anda juga bisa menggunakan trasparansi bentuk overlay, masking atau billboarding.
k.      Bila diperlukan, Anda bisa menulis pada transparans untuk memperjelas sajian, atau menambahkan penjelasan yang baru saja Anda ingat. Sebaiknya tambahan penjelasan tersebut ditulis pada lembar plastik kosong yang ditumpangkan di atas tranparans yang sedang disajikan. Dengan demikian transparan aslinya tidak tercoret coret sehingga masih dapat digunakan lagi pada kesempatan lain.
l.        Segera matikan OHP jika tayangan tidak diperlukan lagi. Hal ini untuk menghindari OHP yang terIalu panas yang dapat merusak lampu. Harap diperhatikan bahwa kerusakan OHP yang paling sering terjadi adalah putus lampunya. Lebih lebih untuk tipe OHP yang tidak menggunakan kipas pendingin.
m.    Simpanlah lembar lembar transparans ke dalam map. Setiap lembar sebaiknya dilapisi selembar kertas untuk memisahkan dengan lembar lainnya agar tulisan tidak cepat rusak dan tidak lengket ketika diambil. Pemberian kertas pemisah, juga dimaksudkan agar transparan mudah terbaca pada saat dipilih pilih sebelum penayangan.

d)     Bagian – bagian:
1.      Kepala Proyektor (Proyector Head). Kepala Projektor adalah suatu bagian yang berisi lensa-lensa objektive dan kaca pemantul untuk mengarahkan sinar ke arah layar.
2.      Pengontrol Focus (Focus Cotrol) Dengan memutar-mutar bagian ini kepala proyektor akan bergerak naik/turun untuk memperjelas (memfocus) gambar pada layar).
3.      Tempat transparan/benda yang akan diproyeksikan (projection stage).
4.      Lensa fresnel (fresnel lens), yaitu kondensor khusus yang berguna untuk memusatkan cahaya yang memancar dari lampu ke arah kepala proyeksi.
5.      Scroll atau rol penggulung transparan.
6.      Lampu (projection lamp).
7.      Pemantul (reflector).
8.      Kipas pendingin (van).
9.      Rumah/badan proyektor.
10.  Switch/saklar pengatur untuk menghidupkan dan mematikan lampu dan motor pada kipas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH KEARSIPAN (SISTEM SUBJEK)

MODUL KEARSIPAN PENYELENGGARAAN SYSTEM SUBJEK Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu nilai kompetensi Administrasi Kepegawaian Disusun Oleh : Datia Sabela 9424 XII - AP1 Administrasi Perkantoran SMK NEGERI 15 JAKARTA Jalan Mataram I, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 Tahun 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami telah diberikan kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan modul kearsipan system subjek ini. Tujuan penyusunan modul ini adalah untuk memenuhi nilai kompetensi Administrasi Kepegawaian dan untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan siswa/i. Modul system subjek ini terdiri dari materi, soal teori dan praktek. Kami menyadari modul ini belum sempurna, oleh karena itu berikanlah kritik dan saran guna membangun dan menciptakan daya cipta dan daya guna modul ini. Jakarta, 29 November 2016 Penyusun DAFTAR ISI HALAMAN

KONSEP PLURALISME DAN MULTIKULTURALISME DALAM PANCASILA SILA KE-3: PERSATUAN INDONESIA

Oleh: Datia Sabela Konsep Pluralisme dan Multikulturalisme itu sendiri sudah melekat di masyarakat Indonesia. Konsep pluralisme bisa diartikan sebagai pemahaman akan kesatuan dan perbedaan, kesadaran dalam keragaman pun sangat dinilai penting sebagai bagian dari khazanah pemikiran keislaman khususnya dalam dunia pendidikan. Demikian pula dengan konsep multikulturalisme yang tidak kalah pentingnya, konsep multikulturalisme sangat memuliakan manusia karena menyetarakan semua manusia dalam perbedaan khususnya pada budaya, ras, etnis, agama, dan jenis kelamin. Dan dari kedua konsep tersebut sangat berkaitan erat dengan Pancasila pada sila ke-3 yakni Persatuan Indonesia. Sebelumnya, kita perlu mengetahui dahulu apa yang dimaksud dengan Pancasila, Pancasila adalah ideologi negara Indonesia. Yang mana merupakan sebuah pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara untuk seluruh rakyat Indonesia.  Pancasila tersusun 5 ideologi , yakni 1) Ketuhanan Yang Maha Esa ;   2) Kemanusiaan yang adil dan

Korespondensi

SURAT NIAGA Surat niaga disebut juga sebagai surat bisnis. Surat ini berfungsi sebagai sarana komunikasi dalam transaksi bisnis/perdagangan. Surat niaga digunakan oleh badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha jasa. Surat ini sangat berguna dalam membangun hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan baik. Pertukaran informasi secara tertulis salah satunya menggunakan surat sebagai medianya. Kegiatan inilah yang selanjutnya disebut sebagai korespondensi niaga. Macam-macam surat niaga/surat bisnis 1.        Surat Perkenalan ( introduction letter ) 2.        Surat Permintaan penawaran ( letter of inquiry ) 3.        Surat Penawaran ( offered ) 4.        Surat Pesanan ( ordered atau purchase order/PO ) 5.        Surat Pemberitahuan pengiriman barang/surat konfirmasi barang 6.        Surat Penolakan Pesanan 7.        Surat Pengiriman Pesanan 8.        Surat Pengaduan dan 9.        Surat Penyelesaian pengaduan 10.